Pada tahun 1983, Dr Howard Gardner mengenalkan teori Multiple Intelligences (kecerdasan majemuk) untuk membedakan bentuk-bentuk kecerdasan manusia dalam berbagai model. Menurut Dr Gardner, kecerdasan manusia tidak cukup diukur hanya dengan metode konvensional seperti tes IQ. Sebagai contoh, seorang anak yang belajar matematika dengan mudah belum tentu lebih cerdas daripada anak yang nampaknya kesulitan belajar matematika. Hal ini karena :
* Anak tersebut akan belajar lebih mudah melalui gaya belajar yang berbeda.
* Anak tersebut memiliki keunggulan di bidang lain di luar matematika.
Individu yang cerdas adalah yang mampu memanfaatkan keunggulannya dalam bidang kecerdasan tertentu dalam lingkup kecerdasan majemuk. Cara yang paling efektif adalah dengan menempatkan prioritas kecerdasannya tersebut, fokus dan kemudian mengembangkannya secara kontinu. Berikut adalah penjelasan berbagai kecerdasan majemuk :
1. KECERDASAN INTERPERSONAL
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi, memahami orang lain dan mengatasi perbedaan/konflik. Orang dalam kategori ini biasanya ekstrovert yang ditandai dengan kepekaan terhadap suasana hati/perasaan, temperamen dan motivasi orang lain sehingga orang ini memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam dalam suatu kelompok orang. Mereka mampu berkomunikasi secara efektif dan berempati kepada orang lain dengan mudah. Mereka juga tipe orang yang juga senang berdiskusi.
2. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan untuk introspeksi diri, kedisiplinan, motivasi, kepercayaan diri, emosi diri, manajemen diri dan memahami visi serta misinya sendiri. Mereka yang kuat dalam kecerdasan ini biasanya lebih memilih untuk bekerja sendiri. Orang yang cerdas secara intrapersonal akan mampu mengenal dirinya sendiri (kelebihan dan kelemahannya) sehingga pandai membuat keputusan-keputusan yang cerdas dalam hidupnya.
3. KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA
Kecerdasan ini berkaitan dengan logika berpikir, rasionalitas, penalaran abstrak, induktif dan deduktif dan manipulasi numerik. Mereka yang memiliki kecerdasan ini secara alami unggul dalam perhitungan matematis, bermain catur, komputer, berlogika, pengenalan pola abstrak, berpikir ilmiah dan kemampuan penyelidikan.
4. KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
Kecerdasan ini berkaitan dengan kemampuan visual dan penilaian spasial. Mereka yang kuat kecerdasan visual-spasialnya biasanya sangat baik dalam hal memvisualisasikan dan memanipulasi, membayangkan, menciptakan benda/objek secara mental. Mereka juga cenderung artistik dan memiliki ide-ide yang imajinatif.
5. KECERDASAN KINESTETIK
Kecerdasan ini berkaitan dengan gerakan tubuh atau aktivitas fisik. Kecerdasan ini terdiri dari motorik halus dan kasar. Motorik kasar menstimulasi gerak tubuh kasar misalnya dalam hal berolahraga seperti sepak bola, renang dan lain sejenisnya sedangkan motorik halus menstimulasi gerakan tubuh yang halus misalnya dalam hal memahat, menjahit, melukis, mendesain sesuatu dengan tangan yang memerlukan detail dan sejenisnya.
6. KECERDASAN MUSIKAL
Kecerdasan ini berkaitan dengan irama, musik, dan pendengaran. Mereka yang kuat dalam kecerdasan musikal biasanya sensitif terhadap suara, irama, nada dan musik. Mereka biasanya mampu bernyanyi atau memainkan alat musik atau menulis lagu. Mereka juga mampu memahami bahasa non linguistik berdasarkan intonasi suara.
7. KECERDASAN NATURALIS
Kecerdasan Naturalis merupakan kecerdasan yang berkaitan kemampuan mengamati sesuatu misalnya lingkungan sekitar, tumbuhan, hewan, alam dll. Mereka juga mampu mencermati perubahan-perubahan alam atau lingkungan yang terjadi. Mereka yang memiliki kecerdasan naturalis biasanya memiliki pengamatan yang tajam tentang sesuatu, mengenal karakteristiknya dan mampu mengkategorikannya. Kemampuan ini dilatih dengan banyak mengeksplorasi alam, mengkoleksi benda, melakukan riset/pengamatan tentang segala hal.
8. KECERDASAN VERBAL-LINGUISTIK
Kecerdasan verbal-linguistik berkaitan dengan kata-kata baik berbicara langsung maupun tertulis. Orang dengan kecerdasan verbal-linguistik memiliki keunggulan dalam hal tata bahasa. Mereka biasanya pandai membaca, menulis, bercerita dan mampu menghafal kata-kata dan tanggal. Mereka juga sering terampil dalam menjelaskan, mengajar, berorasi atau berbicara secara persuasif. Mereka juga cenderung mempelajari bahasa asing lebih mudah karena memiliki memori verbal yang tinggi dan kemampuan untuk memahami dan memanipulasi sintaks dan struktur.
9. KECERDASAN EKSISTENSIAL
Kecerdasan eksistensial berkaitan dengan pemahaman mengenai jatidiri atau eksistensi dirinya sebagai manusia yang kemudian menimbulkan banyak pertanyaan di dalam diri. Seseorang yang mempunyai kecerdasan eksistensi yang tinggi juga akan mampu menempatkan dirinya pada posisi dimana orang dan lingkungan sekitar senantiasa menghargai dan menganggap keberadaan dirinya.